Senin, 04 Mei 2009

SENI RUPA KITA

Seni lukis Modern Indonesia dapat dipastikan keberadaannya merupakan perkembangan dari seni sebelumnya. Zaman prasejarah, zaman Hindu-Budha dan zaman Islam dan sterusnya, hingga lahir seni modern. Secara lambat laun dan kurun waktu yang cukup panjang kesenian terus berubah dan berkembang sesuai dengan kebutuhan masyarakatnya. Masyarakat prasejarah kehidupannya yang berpindah-pindah tentu belum memperlihatkan secara khusus dalam berkesenian, akan tetapi puncak dari zaman prasejarah, setelah menetap dan adanya kebutuhan benda-benda yang semakin berkembang dalam kehidupannya maka arah untuk memenuhi kebutuhan tersebut semakin diusahakan dan diwujudkan. Seperti kebutuhan alat-alat rumah tangga maka diwujudkannya melalui media yang tersedia dialam seperti dari batu, kayu, tulang, tanah liat, kulit binatang. Kebutuhan untuk kepercayaan animisme dan dinamisme maka dibuatkanlah perwujudan roh nenek moyang, lukisan manusia, binatang buruan dan bentuk abstrak lainnya. Pendek kata perkembangan suatu kesenian selalu bermula dari tingkatan kesenian yang paling sederhana yang tidak langsung mencapai puncak perkembangan. Perkembangannya mengikuti perubahan zaman dan berdasarkan kurun waktu. Di bidang seni rupa, ditinjau dari perkembangan dan kurun waktunya, sejak zaman prasejarah hingga sekarang, dapat dikelompokkan ke dalam seni primitif, seni klasik, seni tradisional, seni modern, dan seni kontemporer.

Seni primitif merupakan karya seni dari manusia prasejarah yang kehidupannya masih sangat sederhana dan apa adanya. Kesederhanaan inilah barangkali hingga disebut sebagai seni primitif. Mereka masih menghuni goa-goa, hidup berpindah-pindah (nomaden) dan pekerjaannya berburu binatang. Karya seni yang dihasilkan berupa lukisan binatang buruan, lukisan cap-cap tangan yang terdapat pada dinding goa, seperti pada dinding goa Leang-leang di Sulawesi Selatan dan goa-goa di Irian Jaya. Selain karya lukisan, terdapat juga hiasan-hiasan pada alat-alat perburuan berupa hiasan/goresan-goresan. Karya seni yang dibuat merupakan ekspresi perasaan mereka terhadap dunia alam gaib yang merupakan simbol dari perasaan-perasaan tertentu, seperti perasaan takut, senang dan perdamaian. Ciri-ciri lain dari seni primitif yaitu goresannya spontannitas, tanpa perspektif, dan warna-warnanya terbatas pada warna merah, coklat, hitam, dan putih.

Dalam masa perkembangan kesenian terdapat suatu periode dari masa tersebut, kesenian tidak lagi mengalami perkembangan berarti. Kesenian yang dibuat telah mencapai titik puncak yang diinginkan oleh para pelaku kesenian. Sekalipun diupayakan malah cenderung merupakan kemunduran, tidak sesuai dengan yang diharapkan. Masa puncak kesenian tersebut diakui keberadaannya hingga berlanjut pada masyarakat berikutnya. Oleh karena tidak lagi dapat dikembangkan (mandeg) maka kesenian ini disebut seni klasik. Di Nusantara, karya seni klasik dapat dijumpai pada bangunan-bangunandan relief zaman Hindu-Budha. Karya seninya telah mencapai puncak, merupakan acuan yang diakui dari zaman sebelum dan sesudahnya, dan telah berusia cukup tua.

Seni tradisi adalah suatu kesenian yang dihasilkan secara turun-temurun atau kebiasaan berdasarkan norma-norma atau pakem tertentu yang sudah biasa berlaku. Karya seni yang dibuat merupakan pengulangan yang sudah ada dan terikat oleh aturan dan seni tradisi lebih banyak diungkapkan dalam bentuk seni kriya. Kasenian tumbuh di daerah tertentu dan merupakan ciri khas dari daerah tersebut. Oleh karenanya seni tradisi bersifat statis, tidak ada unsur kreatif sebagai ciptaan baru. Karya tradisional di Nusantara dapat dilihat pada lukisan gaya Kamasan Klungkung Bali, kriya wayang kulit Jawa, kriya batik Solo, Yogyakarta, kriya tenun Batak dan sebagainya.

Seni modern merupakan kesenian yang menghasilkan karya-karya baru dan cenderung kepada ungkapan-ungkapan emosi/perasaan dari seniman. Unsur pembaharuan, baik dari segi penggunaan media, teknik berkarya maupun unsur gagasan/ide sesuatu yang mutlak milik seniman. Tidak terikat oleh ruang, waktu dan atau ketentuan lainnya dan yang terpenting unsur kepuasan dan kreativitasnya tertuang.

Seni Kontemporer dalam hal menuangkan ide gagasan dan kreatifitas tidak berbeda dengan seni modern. Akan tetapi seni kontemporer memiliki masa popularitas tertentu sehingga seni ini dapat dikatakan bersifat temporer. Adakalanya seni ini dapat dinikmati pada masa populernya dan apabila sudah lewat maka masyarakat tidak lagi menyukainya. Seni kontemporer di Nusantara berupa lukisan pada tubuh manusia (body painting), seni instalasi, grafity, patung es dan sebagainya.

10 komentar:

  1. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  2. nama : Rinaldi
    kelas: XI IPS 3

    Seni rupa di negara kita perlu di repfleksi,karena berbagai masalah menyelingkupi kita mulai dari pangkal hingga ujung mana kita membicarakan bahwa seni rupa sangat lah komplek.
    Pengamatan ini berkisar pada konsep berkesenian dan orientasi penciptaan.
    Agak terlalu rumit permasalahan kehidupan seni lukis dalam menyelami "iklim budaya" berkesenian?
    Persoalan kita tidak hanya dalam kehidupan masyarakat yang hanya yang berorientasi pada kehidupan masyarakat saja dengan 3 komponet yaitu:
    1. SENIMAN
    2. KARYA SENI
    3. PENGHAYATAN SENI

    Mungkin itu saja yang dapat saya utarakan sebelumnya terima kasih.

    BalasHapus
  3. Nama : Deki. S
    kelas : XI IPS 3

    menurut saya Seni Rupa adlah cabang seni yang mebentuk karya seni dengan media yang di tangkap mata dan di rasakan dengan rabaan.

    kesan ini diciptakan dengan mengolah konsep garis,bidang,bentuk, volume , warna dan pencahayaan.

    seni rupa tersebut di bedakan dengan 3 kategori yaitu seni rupa murni, kriya dan desain. Seni rupa murni mengacu kepada karya-karya yang hanya untuk tujuan semata.

    saya sangat kagum kepada pak tapip karna anda menambah ilmu tentang seni di dunia maya...

    saya ucapkan beribu-ribu terima kasih.....

    BalasHapus
  4. nama : Sari saripah
    kelas : XI IPS 3

    mengintip perkembangan seni rupa di indonesia , terasa ada getaran yang ingin kita capai dalam berkarya. Yang artinya kita mampuh untuk menggerahkan segala upaya, segala potensi demi mengibarkan bendera INDONESIA di kanca internasional.

    gejala dan gejolak sudah mulai ada, paling tidak orang bilang sudah ikut-ikutan berkarya sampai yang aneh-aneh, tidak hanya yang berkonvesional saja, seperti post modern atau intalansi....

    aduh sedikit tapi da cuman itu yang bisa saya posting terima kasih.....

    BalasHapus
  5. Nama : Prihastuti
    kelas : XI IPS 3

    menurut pendapat saya tentang seni rupa kita adalah sebagai berikut.

    BOM seni telah meledak, untung radiasinya tak menyampai ke sini, seni muktahir sudah menghadang kita, tinggal landas, globalisasi dan koordinasi perlu kesinambungan agar dapat menembus kotak-kotak dan tidak di atur dalam kotaknya sendiri.

    saya tidak tahu persis apa yang di lakukan! sementara kita menunggu dan berkarya layak
    manunggaling kawulo ian gusti. arus komunikasi dan informatika kian merasuk dalm kalbu.

    mungkin itu saja yang dapat saya sampaikan dan untuk pak tapip tetap tegas saja...

    BalasHapus
  6. nama : Rinaldi
    kelas : XI IPS 3

    pak tapia yang terhormat saya ucapkan terimakasih atas semua bakti bapak untuk XI IPS 3.

    walaupun kita anaknya sebagian dari guru kita adlah bandel tapi sebenarnya kita masih punya hati untuk belajar.

    pak tapip menurut saya anda adalah guru yang sangat tegas, jika ada masalah dengan tugas selalu di selesaikan, saya sanget mengagumi anda...

    moga saja di kelas 12 masih sama bapak...
    wasalamualaikum.

    BalasHapus
  7. nama : Asep. R
    kelas XI IPS 3

    saya berikan hormat yang sebesar-besarnya kepada bapak.
    andai tak ada guru seperti pak tapip yang mengajarkan ilmu yang tak semua sekolah ada seperti pembuatan film.

    mungkin saya tidak tahu harus berbua apa, karena bapak tapip lah yang mengajarkan bagaimana supaya tidak nerfes di hadapan kamera, dan bagaimana cara mendapatkan gambar yang pas dari dalam kamera...

    saya ucapkan terima kasih banyak bapak, saya tahu saya hanya dapat mengatakan terima kasih saja, tapi tidak dapat memberi apa-apa./ moga saja TUHAN membalas jasa bapak amin...

    o yah pak jangan lupakan kami BASTILLE (barudak sosial tilu edan eling)

    maaf jika ada salah-aslah kata...
    asalamualaikum...

    BalasHapus
  8. Ramandi XI IPS 3

    segala puja dan puji saya ucapkan kepada tuhan yang maha esa

    tak terlupakan kepada pak tapip, pak tapip selalu membuat semua anak-anak sacil menyukai pelajaran bapak apalagi jika sudah berada di multi media.

    saya sangat menyukai itu semua, saya selalu mempratekkan semua itu di dalam kehidupan saya....

    teri masih pak...

    mungkin hanya itu saja yang dapat saya sampaikan...

    aslamualaikum....

    BalasHapus
  9. Gilang XI IPS 3

    saya adalah salah satu dari sekian anak yang dapat di katakan bandel..

    tapi dalam kebandelan saya, saya sangat mengagumi kelebihan bapak dalam menjalankan ilmu yang tak semua orang bisa...

    yaitu ilmu yang di sukai otak kanan...
    selain otak kanan saya juga menyukainya..
    bapak di kelas 12 bapak ngajar lagi ips 3 yah pak....

    aslamualaikum/////

    BalasHapus
  10. Bapak posting yang contoh lukisan perkembangan seni rupa barat zaman tengah , khusunya aliran seni lukis realisme. terima kasih

    BalasHapus